Sampang, 6 Maret 2025 - Bu Talitha Guru Kelas 9 Tunarungu di SLB Negeri Banyuates Sampang dengan penuh kesabaran memberikan pelayanan pendidikan yang berpusat pada peserta didik. Bu Talitha dengan metode active learning adalah metode pembelajaran yang bersifat menghubungkan antara informasi dan pengalaman sebelumnya dengan informasi dan pengalaman baru sehingga peserta didik bisa membangun pengetahuan baru. Metode active learning dinilai efektif karena melibatkan partisipasi peserta didik dalam kegiatan kelas, sehingga bisa meningkatkan performa dan interaksi peserta didik, baik sesama individu maupun dari satu individu kepada grup, dan bisa merefleksikan apa yang telah ia pelajari, lalu menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari. 

Bu Talitha melakukan hal-hal dibawah ini untuk membuat teaching scenario menggunakan metode active learning dalam kegiatan pembelajaran di kelas:

1. Buatlah sesi pemahaman materi, yaitu dengan membaca atau menonton klip video yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Tidak melulu harus berisi penjabaran materi, berita atau cerita yang berkorelasi dengan materi pelajaran bisa menaikkan tingkat keingintahuan peserta didik dan membuat peserta didik merasa tertarik dengan materi yang akan dipelajari.
2. Adakan sesi pre-test, yaitu kegiatan tes awal yang dapat membantu guru untuk menentukan ekspektasi nilai yang bisa didapat oleh peserta didik setelah mempelajari tentang topik tersebut. Buatlah pre-test yang menarik lewat gadget seperti test via Quizizz.com atau Kahoot.  
3. Masukkan sesi khusus selama kegiatan pembelajaran, yaitu berupa diskusi grup terfokus, dialog antar peserta didik, permainan peran, atau jika ini adalah kelas eksakta, gru bisa memasukkan praktikum sederhana atau observasi. Mintalah peserta didik mengerjakannya secara berkelompok, dan pastikan agar setiap peserta didik terlibat aktif dalam kelompoknya.
4. Bermain game sebagai sesi ice breaking, yaitu dengan gim sederhana, baik yang bisa dilakukan lewat gadget atau manual menggunakan benda-benda yang ada di sekitar peserta didik bisa membantu peserta didik menyegarkan pikiran mereka sebelum kembali berkutat dengan materi pelajaran. Ice Breaking yang melibatkan gerak tubuh juga bisa membantu peserta didik agar tidak merasa cepat lelah dan pegal karena harus duduk lama. 
5. Guru Beraksi, yaitu guru bisa menerangkan mengenai materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan kegiatan yang telah dilakukan oleh peserta didik. Guru juga bisa menghubungkannya dengan topik yang akan dipelajari atau dengan topik lain diluar materi yang didiskusikan agar peserta didik semakin memiliki rasa ingin tahu dan ingin belajar. 
6. Penilaian yang seru, yaitu guru bisa melemparkan satu pertanyaan kepada satu peserta didik untuk menguji apakah pemahaman peserta didik telah mencapai standar yang diinginkan atau tidak. Sistem penilaian seperti ini tentu saja bukan satu-satunya sumber untuk menilai apakah pemahaman peserta didik sudah memenuhi ekspektasi. Guru juga bisa menggunakan media yang sama seperti saat pre-test.